Tak salah mungkin ungkapan ini bila melihat kondisi pasar ikan di Komplek Pasar Kemakmuran Kotabaru saat ini.
Sebagai satu diantara daerah penghasil perikanan laut terbesar di Kalimantan Selatan kondisi ini bertolak belakang dengan sarana dan prasarana yang ada.
Kondisi pasar ikan yang terlihat semrawut kini ditambah dengan kondisi yang makin miris. Beberapa tempat terlihat sudah rusak. Mulai lantai yang sudah mulai lapuk dan berlubang kini bagian atap yang runtuh.
Mungkin kita harus sadar saat ini Kotabaru dalam masa krisis keuangan. Hutang dengan pihak ketiga dan anggaran yang banyak dipotong manjadi satu diantara kendala percepatan pembangunan.
Kita berharap semoga saja rusaknya pasar ikan tidak menjadi komoditi janji bagi Paslon yang sedang bersilat lidah dan akan bertarung pada kontestasi Pilkada Serentak Kabupaten Kotabaru tahun 2020.
Jangan sampai pasar ikan 'tenggelam' oleh alasan anggaran. Ironis bila penghasil ikan terbesar memiliki pasar ikan yang kurang representatif disl saat semua mulai membangun pasar ikan modern, Kotabaru masih dengan pasar ikan tradisional yang semrawut. (DBG)
-------------
*Dasar penulisan opini adalah Pasal 5 Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pres; "Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.