Ditunggu-tunggu kedatangannya di Kalsel untuk membuat pernyataan yang kuat; malah mengatakan penyebab banjir di Kalsel dikarenakan curah hujan yang tinggi.
”Seharusnya Jokowi hadir dan kuat. Salah satunya berani memanggil pemilik perusahaan-perusahaan tambang, sawit, HTI, HPH,” kata Koordinator Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono seperti dilansir dari CNNIndonesia, Minggu (18/01/21).
“Kita dialog terbuka di hadapan rakyat dan organisasi masyarakat sipil. Kalau hanya menyalahkan hujan mending enggak usah kesini,” ujar Kisworo.
Jangankan Walhi yang memang kerjaannya terkait lingkungan hidup, warga umum saja bisa paham terkait penyebab banjir bukan cuma curah hujan tapi penyebab lainnya termasuk kegiatan pertambangan dan perkebunan.
"Harusnya pak Jokowi kemarin langsung saja ke Barabai baru ke Martapura, karena di Barabai yang parah. Pak Presiden kan bisa naik helikopter milik Basarnas kesana," ujar seorang ibu rumah tangga yang aktif menyimak pemberitaan di berbagai media.
"Kalau pak Jokowi naik helikopter nanti bisa lihat ratusan lubang bekas tambang," timpal ibu rumah tangga lainnya.
"Sangat disayangkan pak Jokowi tidak ke Barabai padahal disini yang sangat parah," ungkap seorang Warganet.
Tak ada dapat dipungkiri menurut sejumlah informasi yang tersebar di jagat Maya; para pemilik perusahaan pertambangan di Kalimantan tak terkecuali di Kalsel adalah para 'Orang Besar' yang bermukim di Jakarta, dan mereka berada di sekitar pusat kekuasaan. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.