Informasi, Berita & Opini

Minggu, 24 Januari 2021

Antara Banjir Kalsel dan Banjir di Era Nabi Nuh AS

Banjir di era Nabi Nuh AS.

Tuhan (baca Allah) menurunkan hujan dalam waktu lama tanpa henti dan membuka semua lubang-lubang di bumi yang bisa mengeluarkan air, sehingga menyebabkan banjir besar yang memusnahkan sebagian besar umat yang tak mau beriman kepada Nabi Nuh AS.
Peristiwa tersebut dikisahkan dalam kitab-kitab agama Samawi (Abrahamik, Ibrahimik).

Tuhan menurunkan azab kepada para manusia yang mengingkari kebenaran. Ini hukuman yang dimintakan oleh Nabi Nuh AS dikarenakan beliau sudah tak tahan terhadap perilaku sebagian besar umatnya.

Banjir di era Nabi Nuh AS, tentu berbeda, dan jangan disamakan dengan yang terjadi di wilayah Kalsel. Jangan menyimpulkan kalau banjir tersebut adalah azab, mungkin cuma peringatan agar manusia lebih ramah memperlakukan alam. Dan tak relevan kalau kesimpulan penyebab banjir hanyalah sebab curah hujan dan air pasang.

Di era modern ini berbagai cabang ilmu pengetahuan berkembang pesat, dugaan tak lagi sekedar teori tapi dapat dibuktikan. 
Pelajaran murid tingkat SD menyimpulkan penyebab banjir yang faktual adalah; disebabkan erosi oleh penggundulan hutan; penebangan hutan secara serampangan, penggalian tanah untuk pertambangan yang tidak saja menumbangkan pohon-pohon besar di hutan tapi juga memusnahkan banyak bibit kayu yang sedang tumbuh.

Penggalian lubang tambang justru lebih parah daripada penebangan pohon. Para penebang pohon hanya menebang pohon-pohon besar bukan bibit pohon.

Sepertinya jawaban dari penyebab banjir sengaja mencari-cari pembenaran dengan menyalahkan alam. 
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau !" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." (QS al-Baqarah : 30).

Inilah jawaban pembenaran penyebab banjir di Kalsel; meluapnya Sungai Barito, anomali cuaca, curah hujan yang di atas rata-rata, dan curah hujan disertai air pasang, padahal mereka sangat mengetahui berapa banyak areal hutan yang berubah jadi kebun sawit dan tambang. (Red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.