"Pernah terjadi gerhana di masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat kematian Ibrahim. Orang-orang beranggapan bahwa gerhana matahari itu terjadi karena kematian Ibrahim." (HR. Bukhari, No 1043)
{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ}
Lantas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata dalam khutbah beliau,
"Sesungguhnya ketika tertutup cahaya matahari dan bulan (gerhana) bukanlah sebab karena ada yang mati atau karena ada yang hidup, namun itu adalah tanda kuasa Allah untuk menakut-nakuti hamba-Nya dengan terjadi gerhana tersebut." (HR. Muslim, No 901)
Begitupun terjadinya musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ182 pada 9 Januari 2021 lalu, kemudian musibah gempa bumi yang menimpa Majene Sulawesi Barat serta banjir yang melanda nyaris seluruh wilayah Propinsi Kalsel; sama sekali tak kaitannya dengan meninggalnya seseorang maupun orang tertentu, tapi karena kuasa Allah yang terjadi terhadap hamba-Nya apakah itu sebagai peringatan, cobaan, ujian dan semoga bukan hukuman.
Ada saja orang yang menghubungkan dan mengaitkan semua musibah itu dengan mengatakan; semua itu terjadi karena meninggalnya Guru Anu, Ulama Anu, maupun Si Anu, dan lain sebagainya, atau dikarenakan adanya perlakuan yang dianggap tidak adil terhadap Si Anu, Si Fulan dan lainnya.
Allah berfirman;
{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ}
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar Ruum:41)
Di era modern ini berbagai sesuatu dapat dijelaskan dengan kemajuan teknologi yang logis dan masuk akal. Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air bisa saja disebabkan oleh kerusakan pada sistem dan teknologi dikarenakan usia pesawat yang sudah tua. Atau bisa pula karena terdapat unsur kesalahan manusia (human error).
Lalu terjadinya gempa; menurut pelajaran Geografi, bisa disebabkan gerakan tektonik di kerak bumi. Penyebab utama adalah ketika lempeng tektonik naik satu sama lain, menyebabkan orogeny (bangunan gunung), dan gempa bumi yang parah.
Sebagian besar gempa bumi merupakan bagian dari urutan, yang saling terkait dalam hal lokasi dan waktu. Sebagian besar kelompok gempa terdiri dari tremor (getaran) kecil yang menyebabkan kerusakan kecil atau tidak sama sekali, tetapi ada teori bahwa gempa bumi dapat berulang dalam pola yang teratur.
Foreshock adalah gempa yang terjadi sebelum gempa yang lebih besar, yang disebut mainshock.
Gempa susulan adalah gempa bumi yang terjadi setelah gempa bumi sebelumnya, gempa susulan. Gempa susulan berada di wilayah yang sama dengan goncangan utama tetapi selalu lebih kecil. Gempa susulan terbentuk saat kerak menyesuaikan dengan efek guncangan utama.
Sementara itu terjadinya banjir, pelajaran di sekolah selama ini selalu menjelaskan penyebabnya beberapa hal antara lain; erosi yang disebabkan pengrusakan hutan dengan penebangan pohon-pohon yang akarnya menjadi penyerap air. Pendangkalan air sungai disebabkan oleh pembuangan sampah, airnya meluap ketika terjadi penambahan air masuk dari berbagai tempat karena erosi tersebut ke sungai bersamaan dengan air laut pasang.
Kembali ke bunyi Hadits Rasulullah Muhammad SAW di atas, maka segala yang terjadi baik oleh fenomena alam maupun peristiwa disebabkan baik technical error dan human error; bukanlah disebabkan oleh meninggalnya seseorang maupun orang tertentu.
Atau menuding Tuhan mulai bosan terhadap tingkah kita; ini pasti kalimat ataupun ungkapan yang bukan berasal dari manusia beriman, karena Tuhan (baca; Allah) mustahil memiliki sifat bosan. Kalau misalkan alam kita tuding yang bosan bersahabat dengan manusia; bisa saja dikarenakan hubungan yang tak berimbang dimana manusia lebih banyak merusak alam ketimbang memperbaikinya.
Dan syair lagu yang dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade di bawah ini tak berlaku bagi tiap manusia beriman yang percaya kepada Allah.
"........mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita; yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai bosan bersahabat dengan kita, mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang......." (Red)
Mantap guru.👍🙏
BalasHapus