Cintailah produk-produk Indonesia.
Diantara sekian banyak iklan produk yang sering muncul di televisi, rasanya iklan yang terdapat Artis Titik Puspa didampingi langsung oleh pemilik perusahaan produk tersebut yang menggunakan atau ajakan mencintai produk Indonesia.
Iklan produk elektronik rumah tangga itu menjadi perhatian dikarenakan juga oleh pelafalan kata 'produk' yang nyaris terdengar 'ploduk' karena diucapkan oleh si pemilik perusahaan yang merupakan warga keturunan.
Ajakan untuk mencintai berbagai produk Indonesia itu sangatlah bagus, tak ada yang salah. Tapi mencintai produk dalam negeri tak mesti membenci produk mancanegara atau produk import.
Persiapkan dulu secara bertahap produk dalam negeri sehingga kualitasnya mampu menyamai dan bersaing dengan produk import.
Misalkan saja produk yang dipakai dan digunakan setiap saat yakni ponsel dan smart phone.
Meski tak diragukan kalau Indonesia juga mampu memproduksi gadget tersebut dengan merk antara lain Advan, Polytron, Mito, Nexian, Evercross, Zyrex dan lainnya, namun tetap saja kebanyakan pasar lebih tertarik kepada produk Korea Selatan (Samsung, LG), iPhone (USA), Nokia (Finlandia), Oppo, Vivo, Wuawei, Xiaomi, Realme, Coolpad (China), Sony (Jepang), Black Berry (Canada), dan import lainnya.
Itu baru gadget.
Lihat saja sepeda motor yang ditunggang oleh orang Indonesia yang semua produk asing; Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki (Jepang) dan Viaggio (Italia) yang berseliweran di jalan-jalan perkotaan hingga perdesaan.
Lalu kemana produk Indonesia yang dulu pernah ada yakni sepeda motor merk Kanzen ? Kalah bersaing, ataukah merk yang digunakan terdengar di telinga seperti produk Mocin (Motor China) ? Atau dikarenakan sudah 'terlanjur cinta' sepeda motor Jepang ? Wallahu a'lam, silakan dijawab dengan alasan sendiri.
Mobil yang digunakan kebanyakan orang Indonesia pun sulit menemukan merk produk dalam negeri. Kemana mobil Esemka yang sempat dibangga-banggakan itu ? Bersembunyikah karena 'keder' atau takut terhadap merk produk luar seperti dari Jepang, Jerman, USA, Korea Selatan, China, bahkan Malaysia ?
Diantara merk berikut yang bersileweran di semua jalan di Indonesia yang manakah yang akan kita akui sebagai produk lokal; Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda, Suzuki, Isuzu, Ford, Mercedez, BMW, VW, Hyundai, KIA, Daewoo, Wuling, Peugeot, Renault, Volvo, Jeep, Proton ? Esemka kemana ya ?
Kita berharap Pemerintah tak sekedar menganjurkan agar mencintai produk Indonesia, tapi juga membuka seluas-luasnya kesempatan bagi para anak bangsa ini untuk berkreasi dan berinovasi di semua bidang dengan memberikan prioritas ekstra untuk hasil karya mereka dan perlindungan yang ekstra pula untuk melawan produk luar.
Semoga tak terdengar ada karya anak bangsa yang di negerinya sendiri tak diakui tapi malah diakui dan diambil negara lain. Jangan sampai smart phone merk Polytron nanti diklaim China, atau mobil Esemka pun diklaim Malaysia seperti Reog, Rendang, Batik dan lainnya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.