Informasi, Berita & Opini

Jumat, 14 Mei 2021

[Editorial] Banjir di Tanah Bumbu; Ada Apa Dengan Sungai ?


Banjir seperti tak mau lepas dari kawasan ini; Kecamatan Satui terutama pemukiman di bantaran Sungai Satui yang bermuara ke Laut Jawa. 

Apa sebenarnya yang membuat kawasan di bantaran Sungai Satui itu selalu mengalami kebanjiran manakala Sungai Satui meluap karena dibarengi dengan masuknya air pasang di muara sungai ? 

Diketahui sejumlah desa yang berada di bantaran Sungai Satui antara lain Sungai Danau yang kemudian dimekarkan menjadi Desa Sinar Bulan, Jombang, Satui Timur dan Satui Barat.

Tak sedikit warga yang selalu menuding penyebab banjir di kawasan Kecamatan Satui adalah dikarenakan pertambangan. Benar kah demikian ?

Agaknya perlu 'flash back' atau kembali jauh ke belakang dari waktu sekarang untuk mengetahui apakah sebelum terdapat kegiatan pertambangan di wilayah Satui sudah atau belum pernah banjir ?

Hampir 2 dekade Penulis bermukim di Satui atau tepatnya Sungai Danau sejak 1986 hingga 2002, masih dapat mengingat-ingat sebagian besar apa yang terjadi di Satui pada rentang waktu tersebut. Di tahun 1988, dimana masih di era kejayaan puluhan penggergajian kayu (sawmill) yang berkegiatan di sejumlah desa; Sungai Danau dan sekitarnya pernah mengalami kebanjiran yang cukup besar dimana air menggenangi pemukiman warga di bantaran sungai. Sebelum itu meluapnya Sungai Satui juga pernah menenggelamkan jembatan yang membentang di atas sungai yang mana waktu itu jembatan masih berkonstruksi kayu Ulin.

Setelah terdapat kegiatan pertambangan batubara yang dimulainya dengan beroperasinya tambang milik PT Arutmin Indonesia setelah tahun 1988, banjir tetap datang bertamu. Bertahun-tahun PT Arutmin Indonesia jadi 'pemain tunggal' di pertambangan di Satui hingga kemudian menjelang tahun 2000-an bermunculan para pemain baru; Satui tetap setia menerima tamunya yakni banjir hingga kini.

Lalu diantara kegiatan berikut ini yang manakah sebenarnya penyebab banjir; kegiatan di bidang perkayuan yang membabati hutan, pertambangan yang memapas tumbuhan di atas permukaan tanah dan kemudian menggali lobang dalam sedalamnya, apakah di bidang perkebunan yang juga sama memapas tumbuhan di permukaan tanah dan kemudian menggantinya dengan tanaman lain ?

Seyogianya siapa saja yang berkepentingan dengan masalah banjir ini perlu mencari akar penyebab sebenarnya jangan main kira-kira karena jawaban, solusi dan penanganannya pun nantinya akan pakai kira-kira pula. Penanganan yang tidak tepat akan membuahkan hasil yang tidak tepat pula, dan yang lebih tak mengenakkan adalah buang-buang dana yang seharusnya bisa untuk dipergunakan kepada yang lebih berguna.

Hari ini dan sebelumnya kita lihat dan ketahui adalah lebih kepada penanganan terhadap warga yang terdampak banjir belum terhadap yang menjadi penyebab banjir.
Banjir di Satui dan di tempat lainnya di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu selalu tak dipisahkan dengan keberadaan sungai yang meluap jika curah hujan tinggi; Sungai Satui, Sungai Sebamban dan Sungai Kusan. Maka pertanyaan perlu kita arahkan ke 1 titik yakni sungai. Ada apa dengan sungai ? (Red)

-------------

*Penulis pernah bermukim di Sungai Danau Satui dalam kurun waktu 1986 hingga 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.