Informasi, Berita & Opini

Sabtu, 14 November 2020

[OPINI] Restorasi Meiji Jepang, Contoh Regenasi ke Pemimpin Muda

Restorasi Meiji dengan naik tahtanya Kaisar Mutsuhito pada tahun 1867; mengakhiri kekuasaan Shogun Tokugawa di Jepang. Dan Jepang memasuki era baru mengarah ke modernisasi.

Kebijakan dasar pemerintah Meiji dinyatakan dalam Sumpah Tertulis 5 Pasal tahun 1868. Isinya berupa pernyataan umum pemimpin Meiji dengan maksud mendorong moral dan dukungan keuangan bagi pemerintah yang baru termasuk diantaranya pada Pasal ke 5; Pengetahuan harus dicari hingga ke seluruh dunia demi memperkuat fondasi kekuasaan kekaisaran.

Untuk memodernisasi Jepang agar bisa setara dengan bangsa-bangsa Barat yang sudah lebih dulu maju; para pemuda pemudi Jepang dikirim menuntut ilmu pengetahuan ke berbagai negara Barat. 

Dan yang sangat perlu diperhatikan adalah Mutsuhito yang terkenal dengan sebutan Kaisar Meiji ini naik tahta di usia sekitar 12 tahun, namun memiliki pemikiran yang cermerlang, cerdas dan visioner untuk memajukan bangsanya.

Inilah sosok pemuda yang perlu dicontoh dan diteladani oleh pemuda pemudi dari bangsa mana saja tak terkecuali di Indonesia bahkan terkhusus di Kalsel. 

Pemuda.

Atau orang muda, tak pelak lagi menjadi kata sentral untuk menjadi agen perubahan di semua lini tak terkecuali di pemerintahan. 
Pemuda menjadi harapan masa depan bagi bangsa, negara dan masyarakatnya. Di tangan para pemuda pemudi lah pembangunan bangsa dan negara ini berada, sebagai regenerasi menggantikan generasi tua yang sudah dengan 'legawa' menjalani dan menikmati hari-hari pensiun dan memberikan arahan serta nasihat kepada para generasi muda. (ISP) 

-------------


*Dasar penulisan opini adalah Pasal 5 Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pres; "Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah."



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.