"Pembagian sarung itu ke para warga di seluruh Tanah Bumbu. Itu dikategorikan sebagai alat peraga kampanye sesuai Peraturan KPU," ungkap seorang Politisi PDIP, Parpol yang menjadi pengusung dan pendukung Paslon Nomor Urut 1; Syafruddin H. Maming (SHM) dan M. Alpiya Rahman (MAR) bersama Partai Gerindra dan PPP serta Parpol lainnya.
Ditambahkannya, cuma berbagi sarung yang kalau dinilai dengan uang setara sebesar Rp 25 ribu, karena yang diperbolehkan oleh KPU adalah alat peraga berupa barang yang nilainya tak boleh melebihi harga Rp 60 ribu.
"Cuma sarung, tak ada duitnya kok," jelasnya pula.
Pernyataan tersebut diakui warga di kawasan Kelurahan Gunung Tinggi Kecamatan Batulicin yang mengaku hanya menerima sarung saja.
"Dapat sarung saja kami untuk suami isteri. Tak ada duitnya juga tak apa-apa, sudah syukur ini, bisa untuk dipakai shalat. Alhamdulillah, semoga pak Cuncung bisa terpilih sebagai Bupati," ungkap seorang warga dan isterinya.
Berbeda dari beberapa warga di kawasan Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat, yang mengaku didatangi Ketua RT setempat yang memberi duit sebesar Rp 150 ribu agar warga yang menerima memilih Paslon tertentu. Dan para warga pun mengaku semacam diintimidasi oleh Ketua RT setempat dengan mengatakan, "kalau sampai tak memilih Paslon itu, nanti kalau ada apa-apa seperti minta surat pengantar RT ataupun kalau ada bantuaan, maka tak akan 'diherani' (dhiraukan, Red) dan dilayani Ketua RT."
Pembagian duit sebesar Rp 150 ribu untuk memilih Paslon tertentu itu pun dialami oleh para warga di Kelurahan Gunung Tinggi, yang dilakukan oleh relawan satu Paslon yang difasilitasi oleh lagi-lagi Ketua RT setempat.
"Dapat Rp 600 ribu untuk 4 orang, katanya titipan dari si bapak yang mencalonkan jadi Bupati agar memilih beliau, nanti katanya akan ada tambahannya kalau memilih si bapak itu," ungkap seorang warga Kelurahan Gunung Tinggi yang dinding rumahnya kemudian dipasangi stiker si bapak yang calon itu.
"Sudah habis duitnya untuk belanja, kemarin dapat Rp 150 ribu, katanya sih duit titipan dari si bapak yang calon," ungkap seorang warga lainnya yang sehari-harinya jualan sayur.
"Kalau ada yang mengatakan kita berbagi sarung disertai duit, itu sama sekali tidak benar dan yang mengatakan seperti itu harus membuktikannya, itu pasti rekayasa pihak lain yang bermaksud menyudutkan," ujar Politisi PDIP itu.
"Mungkin saja ada warga yang dapat paketan sarung, kemudian dapat juga duit Rp 150 ribu dari relawan Paslon lainnya, lalu dikira sarung dan duit itu 1 paket," tambah seorang kader PDIP. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.