"Selama masih bernafas saya harus hidup. Saya harus berusaha agar bisa keluar," ungkap Ujang mengisahkan perjuangannya menyelematkan diri untuk bisa keluar dari lubang galian tambang yang tertutup dan memerangkapnya dengan beberapa orang rekannya.
Ujang, perantauan asal Jawa Barat ini merupakan 1 diantara 7 pekerja yang selamat ditolong oleh tim penyelemat pasca terperangkap di dalam lubang galian tambang batubara tradisional di kawasan Desa Mentawakan Mulia Kecamatan Mantewe Tanah Bumbu pada Minggu (24/01/21).
Kepada Kru Media ini Ujang cerita panjang bagaimana ia bisa menyelematkan diri dari dalam lubang yang ditutupi air dan lumpur. Dan ia pun bertindak menjadi pimpinan mendadak bagi ke 6 rekannya.
"Untuk bisa keluar dari dalam lubang saya melawan arah datangnya air yang menutupi lubang. Karena saya yakin disanalah terdapat lubang menuju keluar," ujar Ujang.
Sementara itu kondisi saat itu didalam lubang dipenuhi air yang jarak dari atap lubang cuma beberapa centimeter, hanya kepala yang bisa muncul untuk bernafas. Ujang mengaku beberapa kali menyelam untuk mengambil lampu senter yang menyala dalam air supaya mendapatkan penerangan.
"Saya perintahkan kepada teman-teman agar berdoa dan jangan beranjak dari tempatnya. Sementara saya terus berupaya mencari lubang untuk keluar, hingga akhirnya menemukan lubang kecil sekitar 10 centimeter. Dan pada saat itu anggota tim penyelamat juga sedang menuju lubang tersebut," kata Ujang.
Akhirnya ke 7 pekerja termasuk Ujang dapat diselamatkan.
Dan hingga berita ini diposting tim penyelamat masih terus berada di lokasi melakukan pencarian terhadap 2 pekerja lainnya dari 10 yang terperangkap, dan 8 pekerja telah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Ketika ditanya apakah ia akan kembali berkerja di tambang manual, Ujang menjawab, "kalau tak ada pekerjaan lainnya, kalau ada pekerjaan lain saya akan berkerja lain saja." (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.