Informasi, Berita & Opini

Jumat, 26 Februari 2021

Sisa-sisa Gunung Ilahi Masih Ada di Kotabaru ?

Gunung Ilahi.

Jangan membayangkan nama tersebut sebagai tempat yang berkaitan dengan kegiatan religius atau agamis. 
Entah kenapa kawasan yang masuk di wilayah Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara Kotabaru itu mendapat julukan Gunung Ilahi.

Tempat itu masih ada di awal-awal tahun 2000-an ke atas sebelum kemudian berpindah ke kawasan yang bernama Batu Lumbung masih di seputaran tempat tersebut namun agak masuk ke dalam, persisnya berada di sekitar komplek perkantoran yang dibangun Pemkab Kotabaru di Desa Sebelimbingan.

Batu Lumbung tak bertahan lama.
Ini lokasi prostitusi ilegal alias tempat pelacuran yang memperkerjakan para PSK yang kebanyakan berasal dari luar daerah terutama Pulau Jawa. Di Batu Lumbung masa itu para Mucikari membangun semacam barak berkamar-kamar disertai warung dan tempat musik karaoke serta minuman beralkohol jenis bir untuk para pengunjungnya yakni para pria hidung belang.

Tak ada lagi bekas-bekas baik di Gunung Ilahi maupun Batu Lumbung. Tapi apakah para PSK sudah benar-benar 'hengkang dari kawasan tersebut. Ternyata tidak.

Beberapa waktu lalu Kru Media ini sempat mampir di satu warung kawasan yang disebut Pembata'an yang berada di seputar kawasan jalan masuk ke Komplek Perkantoran yang dibangun Pemkab Kotabaru di Desa Sebelimbingan, persisnya tak seberapa jauh dari lokasi Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kotabaru. Beberapa ratus meter dari Kantor BPN ini terdapat beberapa warung di tepi jalan yang tak beda dari warung kebanyakan.

Karena cuaca agak gelap mau hujan, Kru Media ini mampir di warung untuk berteduh sembari pesan kopi. Seorang wanita setengah tua mengajak ngobrol yang akhirnya menjurus kepada menawarkan 'sesuatu'.

"Kalau mau nyanyi-nyanyi karaoke bisa disini mas. Ada kok yang menemani, juga bisa nanti diajak tiduran di kamar," tawar wanita setengah tua yang tampaknya adalah pemilik warung.

Kru Media ini yang mendapat tawaran menggiurkan itu pun menolak secara halus sambil berdalih ada pekerjaan penting yang akan segera diselesaikan di Kotabaru.

Si wanita setengah tua itu tak begitu saja menyerah. Ia memanggil seorang wanita yang usianya agak lebih muda dari dia, usianya sekitar 30 tahun lebih untuk menemani Kru Media ini ngobrol. Melihat gelagat dan kegigihan mereka Kru Media ini cepat-cepat membayar minuman dan nekat meneruskan perjalanan ke Kotabaru meski kemungkinan hujan turun menghadap di perjalanan. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.