Setelah 1 dekade lalu ramai Pelangsir membeli BBM jenis Solar di SPBU, dimana masih marak kegiatan pertambangan ilegal, kini giliran BBM jenis Bensin atau Premium yang banyak dilangsir.
Banyaknya para Pelangsir yang membeli Bensin dan antri di SPBU; sering kali membuat pengguna kendaraan bermotor umum tak kebagian Bensin dan terpaksa membelinya di penjual eceran dengan harga yang cukup mahal. Apalagi pasokan Bensin yang dibatasi oleh pihak Pertamina; membuat Bensin pun sering habis lebih awal daripada BBM jenis lainnya.
Para Pelangsir Bensin yang membeli di SPBU dalam jumlah banyak, untuk dijual kembali ke para penjual eceran maupun dijual sendiri secara eceran. Berbagai cara Pelangsir untuk bisa membeli Bensin dalam jumlah banyak; dari yang menggunakan jeriken (jerigen), menggunakan sepeda motor bertangki besar, ataupun menggunakan mobil.
Informasi yang dihimpun Media ini menyebut, para Pelangsir diantaranya terdapat yang menjual Bensin perolehannya ke pengelola 'Pertamini', sebutan untuk penjual BBM menggunakan mesin seperti di SPBU.
"Ada para Pelangsir Bensin yang menjual ke pemilik Pertamini. Dari mana lagi pasokan BBM untuk Pertamini kalau bukan dari SPBU melalui Pelangsir," ungkap seorang warga di Satui.
Pertamini ini seolah merupakan Pertamina dalam bentuk mini, atau terdapat pula yang melabelinya dengan nama Pom Mini.
“Itu bukan milik Pertamina. Itu pengecer,” jelas Executive General Manager PT Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Werry Prayogi seperti dikutip dari Liputan 6.
Di Tanah Bumbu, seperti sering diungkapkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri), keberadaan baik penjual BBM eceran maupun Pertamini serta Pom Mini; tak memiliki ijin penjualan dan distribusi.
"Disdagri tak punya wewenang mengeluarkan ijin apapun terkait penjualan dan distribusi BBM maupun mengambil tindakan, karena itu ranahnya PT Pertamina. Kami hanya bisa membantu mengawasi dan menyampaikan ke pihak Pertamina," ungkap pihak Disdagri.
Dan diketahui pula di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Pertamini ataupun Pom Mini mulai banyak. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.