Bensin yang biasanya dijual antara Rp 8 ribu dan Rp 9 ribu per liter, atau lebih murah daripada Pertalite yang biasanya dijual Rp 10 ribu per liter, kini dijual seharga Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per liter dan setara dengan harga Pertamax yang dijual seharga Rp 12 ribu di berbagai tempat eceran di wilayah Kecamatan Batulicin dan Simpang Empat Tanah Bumbu.
"Saya belinya sudah mahal juga dari Pelangsir, 1 jeriken (isi 25 liter, Red) belinya Rp 220 ribu itupun takarannya kurang sekitar 2 literan," ungkap seorang pengecer yang biasanya menjual Bensin seharga Rp 9 ribu per liter yang kini menaikkan harga ke Rp 11 ribu.
Warga yang menjual 3 jenis BBM itu masing-masing menjual Pertalite seharga Rp 10 ribu, Bensin Rp 112 ribu dan Pertamax Rp 12 ribu.
Seorang warga yang ingin membeli Bensin pun mengurungkan niatnya membeli Bensin untuk sepeda motornya setelah mengetahui harganya lebih mahal daripada Pertalite. Ia akhirnya memilih membeli Pertamax yang seharga Rp 12 ribu.
"Daripada pakai Pertalite lebih baik pakai Pertamax, karena pakai Pertalite membuat mesin sepeda motor cepat panas," ungkap pemotor itu yang dibenarkan oleh si penjual eceran.
"Saya terpaksa jual Bensin lebih mahal daripada Pertalite, yang dekat dengan SPBU saja jual Bensin seharga Rp 10 ribu apalagi saya yang jauh ini," alasan penjual eceran.
Diketahui harga Bensin di SPBU per liternya sebesar Rp 6.400 sedangkan Pertalite seharga Rp 7.800, hanya saja Pertalite lebih mudah dibeli dan didapat di SPBU daripada Bensin yang masih disubsidi oleh Pemerintah. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.