Bangga.
Satu kata itulah yang sangat tepat sebagai apresiasi dari warga Batulicin umumnya Tanah Bumbu atas kesuksesan seorang diantara putra terbaiknya yang terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Ketum BPD HIPMI) Propinsi Jawa Timur.
H. Rois Sunandar Maming, dipilih oleh mayoritas BPC HIPMI Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Prestasi yang tak mudah diraih begitu saja tanpa upaya dan usaha maksimal, serta layak dipilih dan terpilih tentunya.
Warga Batulicin khususnya mestilah berbangga atas prestasi yang dicapai seorang H. Rois Sunandar Maming; yang mendapat kepercayaan di luar daerahnya untuk memimpin organisasi sebesar dan sekelas HIPMI.
Terlepas dari keberhasilan Direktur Utama PT Batulicin 69 itu, kalaulah terdapat pihak yang kecewa; tentu berasal dari warga Jawa Timur yang calonnya dikalahkan pada pemilihan oleh H. Rosi Sunandar Maming, bukan berasal dari justru warga Batulicin umumnya Tanah Bumbu.
"Di Jawa Timur itu kurang banyak apa orang pintar, kok sampai memilih orang dari luar daerahnya untuk memimpin HIPMI di propinsi itu ?" pertanyaan bernada 'nyinyir' dari Warganet yang berdomisili justru di Tanah Bumbu tempat dimana H. Rois Sunadar Maming berasal.
Pertanyaan nyinyir kalau tak mau disebut dengki yang sempurna bagi kaum yang sangat lamban move on. Ini lebih kurang sama juga ketika mempertanyakan seorang Edy Rusmayadi mencalon dan terpilih sebagai Gubernur di Sumatera Utara.
"Kurang banyak kah warga Sumatera Utara terutama dari etnisnya Paris Hotman Hutapea, Ruhut Sitompul yang pintar sehingga mesti memilih orang dari Pulau Jawa untuk memimpin Sumatera Utara (?)"
Ada pula Warganet yang sikap nyiyirnya rupanya belum juga selesai berkomentar; "karena tak terpakai di Tanah Bumbu makanya ke daerah lain."
Komentar seperti itu dipastikan datang dari Warganet yang sukanya membaca judul-judul berita, membuka medsos hanya untuk hal-hal yang kurang berguna, sehingga isi kepalanya cuma dipenuhi hal-hal yang sama tak bergunanya dari sikap dan pertanyaan nyinyirnya.
Atau ada pula yang berkomentar, "terpilih sebagai Ketua HIPMI itu karena ada 'orangnya' di pusat sana."
Komentar yang kalau boleh kebalikan dari istilah 'move on' maka sebutannya 'move back' alias mundur ke belakang. Silakan kalau berpikirnya dengan punya 'orang' di pusat sana; calonkan saja diri anda untuk 1 jabatan dimana saja, apakah orang yang anda maksud itu bisa membuat terpilih dan sukses.
Dan silakan saja ingin berkomentar apa saja terkait dengan terpilih dan suksesnya H. Rois Sunadar Maming sebagai Ketum BPD HIPMI Propinsi Jawa Timur. Ingat, kesuksesan bukan dicapai dengan sikap dan cara-cara nyinyir, tapi upaya dan usaha serta kapabilitas yang diakui oleh mayoritas. Selamat dan sukses kepada H. Rois Sunandar Maming, semoga HIPMI terus maju di seluruh Indonesia sebagai Pengusaha Pejuang dan Pejuang Pengusaha. (Red)
---------------------------
*Dasar penulisan opini adalah Pasal 5 Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pres; "Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.