Monumen Benteng Perjuangan Rakyat Pagatan 7 Pebruari yang terletak di Desa Mattone Kampung Baru Kecamatan Kusan Hilir. Tanah Bumbu; nasibnya cukup memperihatinkan; ditumbuhi semak belukar dan tumpukan sampah. Sementara itu relief yang menggambarkan diorama perjuangan rakyat Pagatan yang mengelilingi tembok Benteng tidak kelihatan lagi karena sebagian sudah berlumut.
Andi Sndi Jaya, Kades Mattone Kampung Baru saat dihubungi media ini membenarkan kondisi Monumen Benteng tersebut.
Objek wisata perjuangan rakyat Pagatan 7 Pebruari itu beberapa waktu ini sudah tidak terawat lagi, terutama menyangkut sampahnya.
Andi Satria Jaya yang diketahui masih merupakan kerabat dari keturunan Kerajaan Pagatan ini pun mengkritisi pengelolaan kepariwisataan di Kabupaten Tanah Bumbu yang menurutnya kurang progresif terutama menyangkut pengelolaan Mounumen Benteng tersebut.
"Saya kira tidak adanya sinergiritas antara Dinas Parawisata dan BLHD menyangkut masalah penanganan dan pengelolaan sampah di objek wisata. Karena selama ini anggota keberhasilan dari Dinas Parawisata sebenarnya tidak membersihkan sampah tapi hanya memungut sampah dan menyampah kembali di samping Monumen Benteng," ungkap Andi Jaya, Kades yang 'getol' mengkritisi kebijakan dan kerja Pemerintah Daerah ini.
Ditambahkannya, semestinya Dinas Pariwisata menyediakan 1 bak sampah berupa gorong-gorong seperti milik Pemerintahan Desa agar pengunjung bisa ikut menjaga kebersihan dan pungutan sampah dari Petugas Kebersihan juga dibuang di bak sampah yang kemudian kalau sudah penuh memberi tahu pihak Instansi Kebersihan untuk mengangkut sampahnya ke TPA.
"Isyah Allah kami akan bergotongroyong membersihkan semak belukar di sekitar Monumen Benteng.
Tapi tidak untuk mengangkut tumpukan sampahnya, takut SKPD terkait tersinggung dan marah karena tugasnya diambilalih pihak Pemerintahan Desa," ujar Andi Jaya sambil tertawa saat dihubungi melalui ponsel. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.