"Ikam haja gin nang bapandir aku kulir."
Ungkapan dalam Bahasa Banjar yang maksudnya; kamu saja yang bicara saya malas.
Ini yang sering ditemukan para Jurnalis di daerah ini jika ingin mengetahui pendapat anggota masyarakat terkait sesuatu permasalahan agar mereka mau secara terbuka mengungkapkan tanggapan mereka melalui media.
Nyatanya kebanyakan anggota masyarakat lebih pandai menulis kata-kata di media sosial, lebih pandai berkomentar ketimbang secara berani jadi sumber di media arus utama (mainstream). Bersikap seolah dia lebih pandai dan berpengetahuan daripada yang jadi Narasumber di media.
Giliran ada anggota masyarakat yang mau secara terbuka menyatakan tanggapan dan kritikannya baik terhadap pemerintah, pejabat, tokoh publik; malah 'dinyinyiri', giliran diminta bicara malah lari sembunyi seperti tikus dikejar kucing.
Itu fenomena di masyarakat kita saat ini, dan ini fakta yang sering dialami oleh para Jurnalis yang mengemban 'kewajiban' untuk menyampaikan informasi baik berupa berita maupun opini ke publik.
Kalau usai membaca tulisan ini terdapat diantaranya yang berkomentar pedas, maka orang seperti Anda lah yang dimaksud tulisan ini. (Red)
He...he...he, saya suka dengan clossing statementnya itu loh. Semacam kode keras untuk tidak dinyinyiri.
BalasHapus