Wahabi.
Akhir-akhir ini sering kata tersebut disebut-sebut oleh kalangan umat Islam di Indonesia. Sebutan Wahabi sayangnya berkonotasi 'negatif' oleh tak sedikit umat Islam di Indonesia, bahkan para pengikutnya dituding sesat.
Menurut banyak sumber kata Wahabi ini dinisbatkan kepada nama seorang Ulama Arab Saudi bernama Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang dari nama terakhirnya kata 'Wahabi' diambil.
Sebutan Wahabi kepada para pengikut pemahaman ajaran Islam Muhammad Ibn Abdul Wahhab berasal dari pihak lain tak terkecuali dari kalangan umat Islam sendiri yang tak sepaham.
Inti ajaran Muhammad Ibn Abdul Wahhab adalah ingin mengembalikan pelaksanaan ajaran Islam yang murni seperti di era Rasul SAW atau ke masa-masa para Salaf As Shaleh atau Salaf.
Para pengikut pemahaman Muhammad Ibn Abdul Wahhab ini melaksanakan ajaran Islam sesuai petunjuk Qur'an, Hadits & Sahabat serta para Ulama yang hidup di masa sesudah Sahabat dan sesudahnya lagi; Thabi'in dan Tha'it Thabi'in.
Pemahaman Muhammad Ibn Abdul Wahhab sangat menentang keras berbagai bentuk bid'ah dalam hal menyangkut ibadah umat Islam, juga menentang takhyul dan khurafat.
Karena itulah tak sedikit dari kalangan umat Islam yang membenci para pengikut dan Ulama pengikut Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang mereka sebut sebagai kaum Wahabi.
Padahal para pembenci 'Wahabi' itu entah sadar atau tidak tetap akan pergi ke negeri yang mayoritas rakyatnya adalah pengikut Wahabi yakni Arab Saudi dimana terdapat Ka'bah kiblatnya umat Islam.
Baik yang pro maupun para pembenci Wahabi dipastikan akan menunaikan ibadah haji ke negerinya kaum Wahabi, dan akan menjadi makmum di belakang para Imam Shalat di Mesjid Al Haram maupun Mesjid Nabawi yang adalah pengikut pengajaran Muhammad Ibn Abdul Wahhab. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.