Informasi, Berita & Opini

Rabu, 26 Mei 2021

Seru, Tim Hukum H2D Skakmat Tim Hukum BirinMu

Koordinator Tim Hukum BirinMu, Rivaldi Guci, baru-baru ini mengeluarkan tantangan terbuka kepada Muhamad Raziv Barokah, Tim Hukum H2D. Rivaldi menantang agar Raziv membuktikan dirinya tidak pernah menggunakan bukti palsu di Mahkamah Konstitusi.

Advokat muda ini pun memberikan jawaban yang sangat menohok.

“Ada kaidah hukum universal berbunyi affirmanti, non neganti, incumbit probation; artinya pembuktian bersifat wajib bagi yang mengajukan, bukan yang menyangkal. Sepertinya ada yang harus kembali lagi ke bangku perkuliahan hukum agar tidak salah kaprah,” ujar Raziv. 

Raziv menjelaskan, Tim Hukum BirinMu adalah pihak yang menuduh Tim Hukum H2D membuat bukti palsu di Mahkamah Konstitusi. Maka merekalah yang harus membuktikan, bukan sebaliknya justru meminta orang yang dituduh untuk membuktikan.

Dijelaskan oleh Raziv, beban pembuktian hanya dapat dimintakah ke pihak yang dituduh dalam perkara khusus dimana kedudukan Penggugat dengan Tergugat tidak seimbang, seperti dalam perkara Tata Usaha Negara, Perburuhan, dan beberapa perkara Judicial Review dan PHPU. Kemudian ada juga dalam perkara pidana korupsi untuk kasus memperkaya diri secara tidak wajar (illicit enrichment).

“Kalau Tim Hukum BirinMu minta saya untuk bantu membuktikan, artinya secara tidak sadar dia membuka ke publik bahwa dalil mereka memang lemah. Semakin terlihat mengada-adanya,” jelas Raziv.

-Fitnah terkait surat palsu.

Menurut Raziv, yang berwenang menyatakan keabsahan satu surat adalah Pengadilan. Sampai sejauh ini, sudah ada 1 Pengadilan yakni Mahkamah Konstitusi yang mengafirmasi keabsahan surat tersebut dengan menggunakannya sebagai pertimbangan hukum (ratio decidendi).

Saat bukti surat Aziz diajukan, muncul penolakan dari Tim BirinMu dengan alasan surat tersebut tidak benar. Untuk menengahi perdebatan, YM Suhartoyo menyatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti seperti melalui uji forensik untuk menentukan apakah bukti yang diajukan akan dipertimbangkan atau tidak. Akhirnya pada saat putusan, bukti itu dijadikan pertimbangan. Artinya MK sudah mengafirmasi dokumen tersebut. Narasi Tim BirinMu yang ngotot menyatakan bukti tersebut palsu sejatinya merupakan pelecehan terhadap Mahkamah Konstitusi.
Sementara hingga sampai saat ini, tidak ada satupun pengadilan yang menyatakan surat tersebut palsu. 

“Jadi narasi yang dihembuskan bahwa tim hukum H2D membuat surat palsu sebagai bukti di MK, itu hanya fitnah receh yang sebetulnya tidak perlu saya tanggapi lebih lanjut,” ujar Raziv.

Pria muda yang sempat menjadi Kuasa Hukum Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta itupun memutuskan untuk menanggapi karena Tim BirinMu terlihat sangat ingin mendapat jawaban darinya. 

“Sepertinya berharap sekali mendapat tanggapan dari saya, sampai menggunakan ratusan buzzer untuk menyerang saya,” kata Raziv sembari bercanda.

-Panik dan kehabisan akal.

 
Saat ini Tim BirinMu sangat gencar menuduh H2D membuat data-data palsu sehingga terjadi PSU. Itu sama sekali tidak benar, buktinya BirinMu tidak membahas PSU di Banjarmasin Selatan akibat petugas membuka kotak suara diam-diam tanpa diketahui saksi H2D. 
Begitu juga di Binuang, BirinMu tidak berani membahas mengenai adanya puluhan orang meninggal yang bisa mencoblos untuk BirinMu. Karena alasan itulah MK memutus PSU.

Sama halnya dengan di Kabupaten Banjar, putusan PSU tidak serta merta karena surat Azis. Tapi ada surat KPU Propinsi mengenai penambahan 20 kotak suara yang janggal. Surat inipun juga tidak pernah dibahas oleh Tim BirinMu.

“Jadi sebetulnya kami yang sedang difitnah. Saya duga ini semata-mata hanya usaha Tim BirinMu untuk keluar dari tekanan sorotan kegagalan memimpin, kehilangan kepercayaan pemilih, banjir besar, somasi ancaman penjara kepada warga korban banjir yang mengkritik, pembangunan yang hanya terpusat di Kiram, dan lain sebagainya,” jelas Raziv pula.

Terakhir, anggota Tim Hukum H2D ini menutup dengan mengingatkan kembali pesan yang sering disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan BirinMu, Muhamad Rifkinizamy Karsayudha.

“Ketua Tim BirinMu sering menyampaikan ‘berpolitiklah secukupnya’. Dalam pandangan kami tidak perlu lah menghembuskan fitnah dan menyerang pribadi seseorang dengan Buzzer, tidak perlu marah berlebihan melihat spanduk ceramah UAS untuk tolak money politik, apalagi sampai ada perusakan Posko dan penyekapan. Yang paling penting berpolitiklah sejujurnya demi kepentingan bersama masyarakat Banua,” pungkas Raziv. (Siaran Pers)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.