Informasi, Berita & Opini

Rabu, 07 Juli 2021

Mengenal Musailamah, Nabi Palsu Dari Negeri Yamamah (Yaman)

"Dia (Muhammad) Nabi yang pertama, dan selanjutnya aku....," kata Musailamah di hadapan para pengikut setianya.

Ya, itulah pengakuan Musailamah bin Habib atau lebih dikenal sebagai Musailamah Al Kazzab atau si Musailamah Sang Pendusta, yang mengaku Nabi di masa kekhalifahan Sayyidina Abubakar Siddiq.

Menurut Wikipedia, Musailamah atau Maslamah bin Habib berasal dari Bani Hanifah, suku terbesar di jazirah Arab dengan wilayah domisili di Yamamah atau sekarang ini dikenal dengan Negara Yaman.

"Musailamah ini disebutkan beberapa catatan; fisiknya kecil untuk ukuran orang Arab, wajahnya tidaklah tampan. Tapi Musailamah punya kemampuan memimpin. Kelebihannya yang lain orangnya sangat dermawan, dengan inilah ia mengendalikan masyarakatnya," kata Budi Ashari, Ahli Sejarah Islam.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Musailamah kemudian menyatakan perang kepada Khalifah Abu Bakar, namun pasukannya dikalahkan oleh Khalid bin Walid pada Pertempuran Yamamah, ia dibunuh oleh Wahsyi, Mantan Budak Hindun istri Abu Sufyan yang membunuh Sayyidina Hamzah, Pamanda Rasul SAW di Perang Uhud.

Musailamah, si Orang Yaman ini kepada para pengikutnya mengaku memperoleh wahyu dengan perantara malaikat Jibril seperti halnya Rasul SAW.

"Hai katak betina anak dari 2 katak. Bersihkan air seberapa banyak kamu membersihkannya. Bagian atasmu ada di air bagian bawahmu ada di tanah. Bukan orang minum yang kau larang dan bukan air yang kau kotori," inilah diantara wahyu yang menurut Musailamah ia terima dari Allah sebagai bukti kenabiannya.

Untuk mendukung pengakuannya sebagai Nabi, Musailamah mempelajari ilmu sihir yang ia katakan kepada para pengikutnya sebagai mukjizatnya dari Allah sebagaimana dimiliki oleh sejumlah Nabi dan Rasul yang benar-benar Utusan Allah.

Khalifah Sayyidina Abubakar mengirim pasukan Islam di bawah pimpinan panglima Ikrimah bin Abu Jahal untuk menumpas Musailamah dan para pengikutnya, namun pasukan yang dipimpin Ikrimah berhasil dipukul mundur. Kemudian Khalifah kembali mengirim pasukan, kali ini dipimpin oleh Khalid bin Walid yang bergelar Pedang Allah Yang Terhunus (Saifullah).

Dengan jumlah pasukan sekitar 100 ribu orang, Musailamah merasa di atas angin dan memastikan dapat kembali memukul mundur pasukan Islam sebanyak sekitar 12 ribu pimpinan Khalid bin Walid. Namun meski dengan jumlah pasukan yang jauh tak berimbang, Khalid bin Walid yang tak pernah sekalipun kalah dalam pertempuran selama hidupnya ini; berhasil mengalahkan pasukan si Nabi Palsu Musailamah Al Kazzab. (Red/Dari Berbagai Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.