Informasi, Berita & Opini

Selasa, 17 November 2020

Debat Paslon Pilkada Kotabaru, Cara Meningkatkan PAD dan APBD Malah Cerita Yang Lain

Debat Paslon Kepala Daerah Kotabaru untuk Pilkada tahun 2020, yang dilaksanakan Senin Malam (16/11/20) oleh KPUD Kabupaten Kotabaru yang disiarkan oleh satu Stasiun TV Swasta Lokal secara langsung terutama secara streaming melalui platform media sosial, tampaknya masih belum lepas dari klaim upaya, usaha dan pekerjaan oleh 2 Calon Petahana yakni; Cabup Nomor Urut 1 dan Cabup Nomor Urut 2, yang mana keduanya pada Pilkada sebelumnya merupakan pasangan yang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati. 

Kedua Paslon tampak bersemangat mengemukakan visi, misi dan program yang bermuara kepada pembangunan berbagai bidang dan menciptakan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kotabaru. Namun sepertinya ada yang mereka nyaris lupakan adalah bagaimana memperoleh dan cara mendapatkan hal yang sangat penting dari semua itu yakni; dana, yang dalam hal ini cara-cara memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan melakukan peningkatannya yang menjadi bagian dari APBD secara keseluruhan, sehingga Pemerintah Daerah memiliki ketersediaan dana untuk menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang jadi visi, misi dan program Kepala Daerah.

Yang menarik adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh Cawabup dari Paslon Nomor Urut 2 yakni Bahruddin, yang mepertanyakan bagaimana caranya nanti meningkatkan PAD dan APBD jika Paslon Nomor Urut 1 terpilih sebagai Kepala Daerah Kabupaten Kotabaru.

Pertanyaan dari Cawabup dari Paslon Nomor Urut 2 ini dijawab oleh Cabup dari Paslon Nomor Urut 1, Said Jafar, yang mengawali dengan justru jawaban yang melenceng jauh yakni masalah pertambangan. Selanjutnya Said Jafar membicarakan masalah penurunan pendapatan di berbagai sektor. 

Jika melihat dari tayangan di Debat Paslon tersebut, Said Jafar tampak lebih menonjolkan emosinya daripada fokus menjawab pertanyaan yang tepat. Malah ia seperti bercerita tentang investor PT Mubadala yang hanya berjanji akan mengucurkan Rp 200 milyar namun tak jadi sedangkan sudah dimasukkan dalam anggaran (maksudnya mungkin APBD, Red). (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.