Per 31 Desember 2020 saldo PDAM Tanah Bumbu berada di angka sekitar Rp 8 milyaran.
Hal itu seperti diungkapkan Mantan Direktur PDAM Tanah Bumbu 2 periode, A. Sobari.
Menurut A. Sobari, saat dirinya menduduki jabatan Direktur PDAM Tanah Bumbu; saldo kas hanya sekitar Rp 700 jutaan.
Dengan saldo sebesar Rp 8 milyaran yang ditinggalkan oleh A. Sobari; PDAM Tanah Bumbu dinyatakan merugi dikarenakan perhitungan pada penyusutan aset.
"Ke depan lagi ruginya tambah besar apabila aset yang baru dibangun Dinas PUPR masuk menjadi aset PDAM sebagai penyertaan modal. Banyak yang belum di-Perda-kan. Apalagi aset yang dibangun dengan dana APBN masuk, kecuali tarif dasar airnya diangkat," ujar A. Sobari.
Masih menurut Mantan Direktur PDAM yang berdarah Sunda ini; para pelanggan dipastikan ribut jika tarif dasar air PDAM dinaikkan untuk menekan kerugian.
"Kalau saya tidak membangun 3 WTP, saldo PDAM bisa mencapai Rp 15 milyaran. Belum bangunan, belanja modal yang lain, kendaraan operasional beberapa unit, pompa-pompa, jaringan pipa dan lainnya. Kesimpulannya kalau tak ada kenaikan tarif dasar air PDAM bisa untung, hebat; untung berdasarkan akuntansi, mestinya diacungi 10 jempol," tutup A. Sobari. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.