Setahun sudah pandemi Covid-19 menerpa bumi ini. Banyak aspek kehidupan menjadi 'sedikit' terganggu.
Perekonomian masyarakat menjadi kocar kacir. Berbagai cara dilakukan, dari memberikan bantuan langsung bagi yang 'terdampak' hingga program pemberdayaan apa saja di masa pandemi.
Tak terhitung rupiah yang sudah digelontorkan pemerintah untuk penanganan dampak pandemi.
Pembatasan kegiatan hingga sosialisasi dari 3M hingga menjadi 5M, namun pandemi terus mengancam.
Hingga saat ini Corona masih menjadi momok bagi percepatan pembangunan. Karena tidak sedikit anggaran pembangunan dialihkan untuk penanganan Covid-19 yang kini konon malah si Corona bermutasi dan sudah membentuk varian baru.
Masyarakat sudah terasa lelah dengan kondisi seperti ini. Sekolah pun tanpa tatap muka tapi pasar masih buka dan tetap tak terbendung kerumunan meski imbauan jaga jarak terus digaungkan.
Bak buah simalakama, Covid-19 membuat langkah menjadi gantung. Protokol kesehatan penting namun roda perekonomian warga juga sangat penting.
Kegiatan warga harus dibatasi tapi 'ruang tengah' juga harus terisi. Tanpa ada jaminan ekonomi tetap aman sangat kecil kemungkinan bisa membatasi secara maksimal kegiatan kemasyarakatan.
Satu sisi urusan perut di sisi lain penyeberan Covid-19 terus bertambah. Kita dituntut harus taat aturan Prokes dan tapi juga harus tetap makan. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.