foto : phinemo |
Dipisahkan oleh Samudera Hindia sejauh 7 kali jarak dari Anyer (Banten) ke Panarukan (Jawa Timur) atau sekitar 7.000 kilometer, siapa sangka nenek moyang rakyat Negara Kepulauan Madagaskar yang berada di tanduk Benua Afrika adalah Suku Banjar yang merupakan mayoritas di Propinsi Kalsel Indonesia.
Dikutip dari Dailysia; sebelum Bangsa Eropa datang ke Afrika Timur 'Urang Banjar' sudah terlebih dulu mengaruhi Samudera Hindia menuju Kepulauan Madagskar dan Kepulauan Komoro.
Perjalanan Suku Banjar ke Madagaskar masih menjadi misteri.
Butuh waktu setahun bagi periset multidisiplin ilmu dari Indonesia yang diwakili 2 Periset dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama para Peneliti dari Prancis, Selandia Baru dan Australia yang akhirnya mencapai kesimpulan; Suku Banjar lah yang menjadi nenek moyang orang Madagaskar.
Hipotesa Suku Dayak Ma'anyan lah nenek moyang orang Madagaskar sudah dicoret setahun lalu. Padahal secara etimologis, bahasa Malagasi yang digunakan orang Madagaskar dan bahasa Dayak Ma'anyan berdekatan dan punya kemiripan.
Hipotesa sempat beralih ke beberapa suku bahari di Kalimantan dan Sulawesi, termasuk Suku Bajo, yang terkenal hidup nomaden di laut, Suku Buton hingga Suku Bugis. Semua Suku Dayak di Kalimantan, Bajo, Bugis dicocokkan DNA-nya.
Tim periset kemudian menganalisa 211 sampel DNA dari darah donor dewasa yang terdiri dari 169 orang dari etnis Dayak Ma'anyan dan 49 dari suku Dayak lainnya yang beragam. Tim Periset setahun sebelumnya sudah mengumpulkan DNA 266 penduduk asal Madagaskar dan mencocokkan DNA-nya. Dari riset DNA dan etnisitas seperti bahasa, ternyata orang dari Suku Banjar di Kalsel paling tinggi kecocokannya dengan orang Madagaskar.
"Oh ya betul, Banjar. Karena yang (Dayak) Ma'anyan itu sama sekali tidak ada kesamaan genetiknya. Tapi memang bahasanya (Dayak Ma'anyan) ada, bisa aja, kan sungainya dulu besar sekali, kaya laut. Jadi orang Ma'anyan turun dan bercampur dengan orang Banjar, itulah yang dibawa. Bukan orang Ma'annyan yang kemudian bermigrasi, orang Banjar yang kemudian bermigrasi. Dan ini sudah terkonfirmasi, dari genetikanya," jelas Herawati Sudoyo, Periset yang ikut di tim dari beberapa negara seperti dilansir dari Detik Online.
Suku Banjar keberadaannya dan jumlahnya saat ini di Indonesia menurut data sensus tahun 2010 berjumlah sekitar 5,33 juta lebih yang terbanyak berada di Kalsel yakni 2,68 juta, di Kalteng 464,2 ribu, Kaltim (termasuk Kaltara) 440,4 ribu, Kalbar 14,4 ribu, Riau 227,2 ribu, Sumut 125,7 ribu, Jambi 102,2 ribu, Jawa Timur 12,4 ribu, Kepulauan Riau 11,8 ribu, Malaysia 1,25 juta, dan Singapore 8,2 ribu. (Red/Several Sources)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Momentar Anda adalah cerminan otak Anda, maka lebih baik diam daripada sok tahu.